Setelah digali dan ditelusuri dari beberapa narasumber khususnya dari sesepuh maupun tokoh masyarakat desa KEMIRISEWU, Konon kabarnya pada masa penjajahan Belanda dan Jepang desa ini dijadikan sebagai tempat pertempuran tentara Indonesia untuk mengusir penjajah dari desa ini pada khususnya dan dari Indonesia pada umumnya. Sebelum Indonesia Merdeka Desa Kemirisewu sudah ada waktu itu Kepala Desanya Dermosari tahun 1940, waktu itu belum ada namanya Kepala desa akan tetapi Pak inggi atau yang di tokohkan dibawah kolonial Belanda berpusat di Bangil dan Kadipaten Pasuruan. Konon menurut Cerita Tokoh masyarakat yang usianya diatas 100 tahun nama desa KEMIRISEWU diambilkan dari nama sebuah pohon Kemiri yang ada di dusun KEMIRISEWU, karena Pohon Kemiri tersebut sangat lebat dan buahnya banyak orang jawa bilang ewu-ewu, maka dari situlah asal- usul nama Desa KEMIRISEWU.
Pada jaman penjajahan Belanda sekitar abad 19 dimana yang menjadi Kepala Desa (petinggi) pada masa itu Dermosari dan selanjutnya kepemimpinan desa ini diganti oleh Bapak Rahanun Kepala Desa KEMIRISEWU. Pada tahun 1970 Bapak Rahanun Kepala Desa Kemirisewu wafat dan kepemimpinannya langsung diganti oleh Bapak Sair Bahtiyar yang mana proses pemilihan dan pengangkatannya dengan cara penunjukkan dari kecamatan Pandaan.
Setelah Indonesia merdeka, desa Kemirisewu telah mengalami beberapa masa kepemimpinan, yaitu:
No |
Nama Kepala desa |
Dari Tahun |
Sampai Tahun |
1 |
Dermo Sari |
1940 |
1955 |
2 |
Rahanun |
1955 |
1970 |
3 |
Urip Kadun |
1970 |
1973 |
4 |
Sai’ri Bahtiar |
1975 |
1980 |
5 |
Sokhip |
1981 |
1983 |
6 |
Jakfar |
1983 |
1987 |
7 |
Sutaji Retno Sasi |
1988 |
2006 |
8 |
Nasak |
2007 |
2011 |
9 |
Supaat |
2012 |
2018 |
10 |
H.M Suhud, S.Pd.SD, M.MPd |
2018 |
2019 |
11 |
Mochammad Rifai |
2020 |
2026 |
Read more...